Bab 28
Bab 28
Bab 28 Penghargaan pria luar biasa
Suara Fabian terdengar lebih dingin daripada es saat dia berbicara.
Tanpa membalikkan badan, Vivin berkata “Ada apa, Pak?”
“Bukankah kamu berhutang sebuah penjelasan padaku?” Fabian bertanya dengan suara keras saat ini. Seharusnya dia berdiri dari kursinya dan berjalan menghampiriku
“Penjelasan tentang apa?”
“Semuanya, seperti, kenapa tiba-tiba saja kamu menghilang begitu saja dari Kota Langsa?” Vivin bisa merasakan hembusan nafas Fabian dibelakang lehernya, dan itu membuatnya merinding. “Dan juga, apa hubunganmu dengan paman Finno?”
Tubuh Vivin tiba-tiba bergetar. Dia langsung berbalik dan melihat tatapan dingin Fabian.
“B-Bagaimana kamu bisa mengetahuinya…”
Apa dia mengetahui tentang pernikahanku? Apa Finno memberitahunya? Content is © by NôvelDrama.Org.
Tiba-tiba saja Vivin menjadi panik.
Pernikahan mereka sah secara hukum, tapi Vivin masih merasa ragu untuk mengatakannya pada Fabian.
Finno adalah pamannya, dan Fabian adalah cinta pertamaku!
“Bagaimana aku bisa tahu tentang apa? Hubunganmu dengan pamanku?” Fabian mengejeknya sambil berjalan ke arah Vivin. “Tentu saja aku! Lagipula, bukannya kamu sudah menikah? Apa kamu tidak tahu kalau pamanku juga sudah menikah?
Kepanikkan Vivin berubah menjadi kebingungan ketika mendengar hal itu.
Apa yang dia bicarakan?
“Bicaralah padaku, Vivin William!” Fabian berteriak, marah dengan sikap keras kepala Vivin. Dia menarik bahu Vivin dan mengguncangnya dengan keras. “Vivin William! Sejak kapan kamu menjadi seorang pembohong dan perusak rumah tangga?” Kamu bukan Vivin yang aku kenal lagi!”
Seketika juga semuanya menjadi sangat jelas bagi Vivin.
Dia tidak tahu tentang pernikahan kami… Justru Fabian mungkin berpikir bahwa Finno adalah Pria yang mensupport keuanganku.
Vivin bisa merasakan hatinya yang sudah mengeras sekarang berubah menjadi seperti batu es.
Huh… Fabian Normando… Kamu pikir aku ini apa? Hanya salah satu dari wanita-wanita gila uang dan
mencari pria kaya untuk dikerok uangnya sampai habis?
Vivin bisa melihat dengan sangat jelas seperti melihat melalui kaca, dan Vivin sangat yakin bagi Fabian dia tidak lebih dari seorang pelacur. Dia tidak akan pernah mempercayai Vivin jika dia mengatakan bahwa Finno menjadikannya sebagai istri sahnya.
“Vivin!!” Fabian menggeram. “Jawab ! Pertanyaanku!”
Vivin perlahan menaikkan pandangannya hingga bertemu dengan tatapan Fabian.” Terserah kamu saja”
Vivin langsung mendorong Fabian kesamping dan berbalik untuk keluar dari ruangannya.
Sekarang aku mengerti semuanyaLaki-laki yang sangat kucintai melebihi apapun, tidak lagi… Kenyataannya, sudah sekitar dua tahun sejak terakhir aku melihat Fabian seperti itu.
Setelah beberapa hari berikutnya, Vivin menyibukkan dirinya dengan semua pekerjaannya hanya untuk mengalihkan perhatiannya dari semua drama yang ada antara Finno dan Fabian.
Finno belum kembali bahkan setelah beberapa hari, dan dia juga bahkan tidak mengirim pesan atau menelponnya. Vivin selalu pulang ke sebuah rumah kosong setiap malam, membuatnya lebih kesepian dari sebelum-sebelumnya.
Membiasakan diri adalah proses yang menakutkan.. ini baru sebulan sejak aku menikah dengan Finno, dan aku sudah merasa tidak bisa hidup tanpanya?
Disuatu pagi, Vivin melangkah ke dalam kantor dan bertemu beberapa rekan kerja wanita yang sedang berkerumun di depan komputer.
“Itu sangat jarang terjadi,” katanya, sambil berjalan ke arah mereka. “Kenapa kalian semua tidak minum teh pagi di dapur?”
“Pagi!” sapa Sarah, menutupi wajahnya yang memerah. ” Siapa yang membutuhkan teh pagi saat kamu memiliki sesuatu yang menyenangkan untuk dilihat?
“Sesuatu yang menyenangkan?”
“Finno Normando, Pemimpin Grup Finnor! Yang kita wawancarai! Dia sedang di M Nation menghadiri acara penghargaan, dan mereka menyiarakan secara langsung sekarang!”
Vivin terpana.
Hah.. Jadi mereka sudah menemukan suamiku yang hilang?
Vivin bergerak maju karena penasaran. “Acara penghargaan untuk apa?”
“Outstanding Youth Award! Ini seperti arena pertempuran untuk para bujangan kaya!!” kata Sarah, sebelum dia membenamkan wajahnya dengan tangannya. “Sayang sekali, aku dengar kalau Pak Normando sudah menikah…”
Vivin menatap layar monitor. Benar saja, Finno perlahan mendorong dirinya ke atas panggung saat para penonton memberinya tepukkan yang sangat meriah.