Bab 51
Bab 51
Bab 51
Lima tahun lamanya.
Samantha selalu menanti-nantikan menjadi bagian dari keluarga Costan, menjadi istri Asta.
Dia mengira dengan melahirkan Oliver dan Olivia untuknya, menikah dengan Asta hanya tunggu waktu saja, tetapi setelah lima tahun, Asta masih belum melamarnya.
Bahkan—
Orang luar tidak tahu dia adalalı ibu kandung dari cucu pertama keluarga Costan.
Penantian yang panjang sangat menyiksa, dia tidak ingin menunggu lagi.
Dia benar-benar sangat menyukai Asta, dia tidak mau lagi hanya menunggu, dia akan berusaha memikat hati pria yang dicintainya.
“Asta, selama lima tahun ini saya tidak pernah minta apapun darimu, tapi tentang hal ini saya harap kamu bisa menyetujuiku.”
Tentang hal ini, saya setuju.”
Benarkah? Bagus sekali!”
Dia harus melakukan yang terbaik di pesta ulang tahun Ayah yang ke 60, supaya bisa merebut hali Asta
Sampai disini, langan Samantha ingin menggenggam tangan Asta dengan antusias, tetapi belum sempat tersentuh, tangan Asta menghindar sentuhannya dengan dingin.
Mala pria itu dingin, berkata datar: “Sudah kubilang, saya tidak suka disentuh orang asing.” © NôvelDrama.Org - All rights reserved.
Symali Samanta membeku dengan canggung menurunkan tangannya.
*Ada hal lain lagi” Abla balik bertanya dengan dingin
Tidak tidak ada lagi
“Kalau begitu, kamu boleh perki” Anta meletakan cangkir kopi sorot matanya tidak ada
Samantha masih ingin meidusan dengan Asta idak melakukan apapun tidak masalah
Tapi kau mata beradu drugun maLA Asia aix dingin, bagaimanapun tidak inginanya, dia tetap
harus pergi.
Ketika Samantha pergi, kebetulan bertemu dengan Samara yang diantar keluar oleh dua bocah Oliver dan Olivia.
“Samara, kamu harus mengoles obat tepat waktu, tidak boleh malas.” Oliver mengerut alis menasehatinya.
“Baik, baik, Tuan Kecil.”
“Karnu ini benar-benar wanita bebal, darah mengalir begitu banyak tapi tidak menangis.”
“Saya sudah cukup jelek, menangis bukankah semakin jelek?”
“Kamu sama sekali tidak jelek.” Oliver menatap wajah Samara yang penuh bitnik bintik-bintik. berkata dengan serius: “Di dalam hatiku, kamu dan adik adalah yang tercantik. **
Samara: “.
Samantha: “…”
Olivia tidak bisa mengungkapkan pendapatnya, kepala kecilnya mengangguk tak henti, takut pendapatnya tidak terlihat oleh Samara.
Hati Samra menghangat, kedua anak kecil ini benar-benar menyukainya.
Meskipun sekarang dia memakai topeng jelek, tapi mereka tidak pernah membenci penampilannya.
**Terima kasih atas perhatianmu, saya bisa menjaga diri.” Samara mengelus kepala dua anak kecil itu: “Telepon saja jika merindukanku.”
Ketika Samara bangkit berdiri, matanya beradu dengan mata Samantha yang penuh arti.
Asla tidak berada ditempat, kepura-puraan Samantha terlepas, sorot mata berubah menjadi lebih tajain dan jahat
Wajah Samantha lebih cantik dibanding lima tahun lalu, tetapi hatinya yang jahat tidak berubah
Tetapi la taun ini, dia bukan lagi nak desa yang d..ng ke hutu beni yang sangat mail
*Tadi kamu terkejut saat mendengar mamaku, seperti melihat hantu?”
Mana mungkin? Kamu terlalu sensiut.
Samantha menyelip anak rambutnya ke belakang telinga dengan gaya menggoda, sorot matanya penuh hinaan dan ejekan.
“Saya mengira kita semarga, apakah karena namaku sama dengan nama seseorang yang kamu kenal?”
Samantha sedikit terkejut, tetapi lalu dengan tenang berkata: “Kenapa kalau memang namanya sama? Kamu tidak mungkin adalah dia.”
Sudut bibir Samara terangkat, mendadak ingin sekali merobek topeng yang dikenakan di wajahnya, agar Samantha tahu siapa dia sebenarnya.
Tapi sekarang—
Bukanlah waktu yang tepat.
Setelah berpamitan dengan kedua anak kecil itu, Samara menaiki taksi meninggalkan kediaman
Costan.
Samantha menatap si kembar yang memandang wanita jelek itu dengan tatapan tidak rela, mendadak hatinya galau.
Selama lima tahun dia berusaha merebut hati mereka, tetapi si kembar selalu melawannya, memaksanya sampai kehilangan kesabaran.
Lihatlah sekarang ini.
Di hadapan wanita jelek yang berwajah penuh bintik, mereka sangat patuh dan lengket.
– Wanita itu begitu jelek, kalian bilang cantik?” Samantha bertanya sambil meredam amarahnya: “Soal cantik atau tidak? Saya adalah ibu kandung kalian, apakah tidak lebih cantik ribuan kali lipat dari wanita itu?”